Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2013

TIMNAS U-19, BUAH MANIS KONFLIK PSSI?*

Masih ingat bagaimana Indonesia dibantai oleh Bahrain dengan skor 10-0? Masih ingat dengan adanya dualisme kepengurusan PSSI?   Masih ingatkah kita dengan adanya dualisme liga, ada IPL dan ada ISL? Nampaknya semua moment buruk itu perlahan terhapus dengan e u foria kegemilangan tim nasional Indonesia U-19. Keberhasilan timnas U-19 menyebet gelar piala AFF dan juga keberhasilan menggebuk tim ‘Ks atria Taeguk ’ dalam gelaran babak kualifikasi piala AFC, mengelorakan lagi semangat optimisme publik Indonesia pada bidang sepakbola.   Ahaaaiiiyyyy… Keberhasilan ini apakah merupakan buah manis dari adanya tersingkirnya mafia-mafia sepakbola yang selama ini duduk manis mengatur jalannya sepakbola Indonesia? Apakah keberhasilan ini merupakan buah dari adanya perdamaian antara PSSI dengan KPSI? Saya akan coba berikan sedikit analisis apa yang menyebabkan tim-nas U-19 sedikit demi sedikit mampu menghapus dahaga masyarakat akan prestasi sepakbola Indonesia. Pertama, adalah kebebasan pelatih

TIMNAS U-19, BUAH MANIS KONFLIK PSSI?*

Masih ingat bagaimana Indonesia dibantai oleh Bahrain dengan skor 10-0? Masih ingat dengan adanya dualisme kepengurusan PSSI?   Masih ingatkah kita dengan adanya dualisme liga, ada IPL dan ada ISL? Nampaknya semua moment buruk itu perlahan terhapus dengan e u foria kegemilangan tim nasional Indonesia U-19. Keberhasilan timnas U-19 menyebet gelar piala AFF dan juga keberhasilan menggebuk tim ‘Ks atria Taeguk ’ dalam gelaran babak kualifikasi piala AFC, mengelorakan lagi semangat optimisme publik Indonesia pada bidang sepakbola.   Ahaaaiiiyyyy… Keberhasilan ini apakah merupakan buah manis dari adanya tersingkirnya mafia-mafia sepakbola yang selama ini duduk manis mengatur jalannya sepakbola Indonesia? Apakah keberhasilan ini merupakan buah dari adanya perdamaian antara PSSI dengan KPSI? Saya akan coba berikan sedikit analisis apa yang menyebabkan tim-nas U-19 sedikit demi sedikit mampu menghapus dahaga masyarakat akan prestasi sepakbola Indonesia. Pertama, adalah kebebasan pelatih