SURAT CINTA UNTUK RASULULLAH SAW

“Cahaya yang seperti matahari bersihnyaMenerangi malam dengan amat terangnya:
Malam yang dilahirkan Nabi kita didalamnya
Yang membawa agama yang nyata benarnya.
Maka karena itu dapatlah Sitti Aminah ibunya
kemegahan yang wanita lain tidak mendapatinya:
la membawa seorang putera untuk manusia sekalian:
Putera yang lebih mulia dari anak Mariam yang dara.
Kelahiran Nabi kita pada pandangan kafir umumnya
ialah suatu kedukaan yang terasa sangat berat.
Maka bertalu-talulah suara bersorak dengan riuhnya:
“Telah lahir Nabi pilihan; inilah kegembiraan yang sebenarnya.”

Ya Rasulullah malam ini aku menuliskan sesuatu untuk engkau. Ya Rasul, aku merindukan mu. Aku sedih tatkala aku melihat teman-teman ku yang lain, mereka lebih mengingat pasangannya daripada engkau, Ya Rasul. Hari ini (14 Februari 2011/11 Rabiul Awal 1431) tidak jarang dari para pemuda dan pemudi Islam rela membelanjakan uang yang mereka miliki untuk membeli cokelat, bunga, atau barang lainnya kepada pacarnya. Namun, apa yang telah mereka berikan untuk Engkau Ya Rasulullah? Hari ini banyak dari mereka yang mengatasnamakan cinta atau kasih sayang padahal di dalamnya hanya nafsu birahi saja yang ada. Na’udzubillah.

Yaa Nabi Salaam 'alaika. Yaa Rasul Salaam 'alaika
Yaa Habib Salaam 'alaika. Salawaatu'llah 'alaika.”

Ya Rasul, jika Engkau masih hidup di dunia pada saat ini, Engkau pasti akan menangis melihat keadaan umatmu. Keadaan umatmu kini memang lebih banyak dibanding jumlah umatmu saat Engkau masih hidup. Namun, secara kualitas umatmu saat ini telah menurun kualitas keimanan dan ketakwaannya serta kecintaannya kepada Engkau, Ya Rasulullah. Umatmu kini seperti buih-buih yang ada di pantai, jumlahnya banyak, namun mudah goyah oleh ombak yang datang menyapu di pantai itu.

Ya Rasulullah, degradasi moral kini telah melanda umatmu. Berbagai usia, baik para remaja maupun orang tua. Para remaja sudah jarang yang mengidolakan Engkau. Mereka lebih mengidolakan para selebritis yang ada di layar kaca, yang mengusung kembali kejahiliyahan dengan mengatasnamakan modernisasi. Degradasi moral juga sudah menjangkiti umatmu yang sudah bisa disebut sebagai orang tua. Rasa malu sudah tidak lagi menjadi budaya mereka. Korupsi sudah menjadi kebiasaan. Perilaku hedonis ini mereka lakukan dengan mengatasnamakan kebebasan karena hidup hanya sekali. Mereka sudah tak ingat lagi akan pesan-pesan Islam, bagi mereka agama hanya untuk orang yang sudah uzur saja. Na’udzubillah.

Ya Rasul, saat ini Al-Qur’an dan As-Sunah (hadist) sudah banyak ditinggalkan dan sudah tidak lagi menjadi pedoman hidup manusia. Mereka menganggap semua itu sudah kuno. Dan mereka lebih berpedoman kepada ilmu pengetahuan yang cenderung materialistis. Apakah mereka tidak berfikir, bahwa ilmu pengetahuan modern ini telah termaktub dalam Al-Qur’an yang diwahyukan 14 abad yang lalu. Seperti tentang penciptaan manusia, penciptaan langit dan bumi. Teori Evolusi Darwin mungkin lebih dijadikan pedoman mengenai asal-usul manusia, dibanding dengan apa yang telah termaktub dalam Al-Qur’an mengenai asal-usul manusia.

Ya Rasulullah, saat ini banyak di negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam sudah tidak lagi mencontoh sistem politik, sosial, pemerintahan dan ekonomi sebagaimana yang telah Engkau bangun sekitar 14 abad yang lalu. Nilai-nilai Islam sudah tidak lagi diterapkan dalam sistem politik, ekonomi, sosial, dan pemerintahan. Yang ada adalah kediktatoran, kesewenangan, kesenjangan, dan kemiskinan. Negara-negara muslim lebih berkiblat kepada Amerika, Inggris, atau Israel dalam membina suatu negara. Sekulerisme terjadi dimana-mana, dan itu mereka atasnamakan sebagai suatu kebebasan dan demokrasi.

Allahumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shallaita ‘alaa ibraahiim wa ‘alaa aali ibraahiim innaka hamiidum majiid, Allahumma baarik ‘alaa muhammad wa ‘alaa aali ibraahiim innaka hamiidum majid. 

Ya Rasulullah, aku pun miris melihat hal yang demikian ini terjadi di dalam umatmu saat ini. Dan hati aku lebih tersayat-sayat lagi ketika orang kafir itu memfitnah kaum muslim sebagai teroris, sebagai musuh dunia, dan sebagai kaum bar-bar, atau bentuk fitnah yang lainnya.

Apakah ini kesalahan kami, Ya Rasul? Karena kami belum sepenuhnya menjalankan ajaran-ajaran Allah Yang Maha Esa yang telah engkau sampaikan kepada seluruh umat manusia termasuk kepada kami, Ya Rasulullah?

Ya Rasul, perjuangan saat ini sungguh terasa berat. Kami menyadari, orang-orang kafir dan munafik itu sudah tidak berani menyerang kaum muslimin secara frontal. Mereka sudah menyerang fikiran kami, memasukkan ajaran serta ideologi mereka kedalam fikiran kami. Mereka memecah-belah kami, dan merusak moral para generasi muda.

Allahumma Salli wa Sallim 'Alaih.

Ya Rasulullah, saat ini orang-orang kafir dan munafik ini cerdik sekali memberi nama kepada kepada umatmu yang senantiasa menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya, dan juga senantiasa mendakwahkan ajaran-ajaran yang telah dirisalahkan Allah kepada Engkau, dengan sebutan orang yang ekslusif, konservatif, radikal dan sebagainya.

Ya Allah, tetapkanlah hati kami kepada-Mu, dan jadikanlah Islam sebagai pedoman dan penerang hati kami. Berikanlah kami kekuatan dalam menjalani dan mempertahankan ke-Islam-an kami. Kami yakin akan pertolongan-Mu dan akan kejayaan agama-Mu ini.

Ya Allah, muliakankan nabi kami, Muhammad SAW serta segenap kaum muslim yang tetap tegar menjalankan perintah-Mu dan menjauhi segala larangan-Mu.

Semoga di bulan Rabiul Awal ini, akan lahir seorang pemimpin yang bisa membawa kaum muslimin kedalam masa kejayaannya kembali dan mampu membumikan ajaran-ajaran Allah yang telah diwahyukan kepada Rasulullah dalam kehidupan manusia dimuka bumi. Amin.

Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Muhammad dam atas keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau limpahkan shalawat atas Ibrahim dan atas keluarga ibrahim, sesungguh Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, limpahkanlah berkah atas Muhammad dan atas keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau limpahkan berkah atas Ibrahim dan atas keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. “

Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian. 
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan 
kebaikan serta saling menasehati untuk kebenaran 
dan saling menasehati untuk kesabaran ”
(Al-Asr : 1-3)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LOGIKA DULU ATAU LOGISTIK DULU?

SKRIPSI SAYA KO’ BELUM SELESAI-SELESAI YA?