STRATEGI SUKSES SNMPTN (PART II)


STRATEGI MEMILIH JURUSAN

            Memilih jurusan atau program studi (prodi) ketika ingin memasuki jenjang perguruan tinggi memang membingungkan. Banyak berbagai pertimbangan-pertimbangan untuk memilih suatu jurusan yang akan kita tempuh untuk kuliah. Salah dalam memilih Prodi, bisa berakibat fatal untuk kehidupan kita, bisa jadi karena kesalahan memilih program studi kita bisa tidak lulus SNMPTN. Atau misalnya kita lulus SNMPTN namun bukan lulus di program studi yang tidak kita sukai, akibatnya bisa jadi ketika kuliah kita menjadi malas-malasan dan frustasi.

Tidak sedikit orang yang telah lulus SNMPTN di tahun lalu juga ingin mengikuti SNMPTN di tahun berikutnya, alasannya karena jurusan yang saat ini Ia tempuh bukan merupakan jurusan favoritnya. Beruntung jika di tahun depan Ia bisa lulus SNMPTN di jurusan favoritnya, namun bagaimana jika tidak lulus SNMPTN? Ia akan tetap berada di jurusan yang tidak disukainya dan berusaha keras untuk survive. Memperbaiki keterpurakan nilai akibat malas-malasannya kuliah di tahun pertama.
             
Teman-teman ogah ‘kan mengikuti SNMPTN dua atau tiga kali, cukup satu kali mengikuti SNMPTN dalam seumur hidup, dan lulus di jurusan yang kita sukai serta selalu semangat menjalani kuliah. 

            Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam memilih jurusan, agar kita bisa sukses SNMPTN dan juga sukses menjalani kuliah nantinya.

1.     Sesuaikan dengan minat bakat kamu

Setiap orang memiliki minat dan bakatnya masing-masing (ingat: multiple intellegent). Coba luangkan sedikit waktumu untuk merenungi apa yang kamu minati dan bakat apa yang kamu miliki?

Masuk di Perguruan Tinggi Negeri (PTN), bukan hanya untuk gaya-gayaan atau menaikkan prestige kita dimata orang lain. Misalnya, jika kamu masuk jurusan yang paling tinggi passing grade-nya dan di universitas top di Indonesia yaitu di Teknik Informatika ITB atau Akutansi UI. Memang semua orang (orang tua, guru, teman, dan yang lainnya) akan mengapresiasi dan melihat apa yang kamu capai itu, dan secara sadar atau tidak disadari prestige kamu dimata orang lain pun akan meningkat. Namun, jika kamu tidak memiliki minat serta bakat di bidang teknik informatika ataupun di bidang akutansi, tentu hal ini akan menghambat kamu saat kamu kuliah nanti.     

2.     Sesuaikan dengan kemampuanmu dan pertimbangkan Passing Grade-nya serta peluangnya.

Langkah kedua setelah kamu mendapatkan jurusan/program studi yang sesuai dengan minat dan bakatmu, pertimbangkan juga passing grade-nya serta ukur kemampuanmu. Apakah kamu bisa mencapainya atau tidak. Ikutilah berbagai Try Out secara berkala untuk mengukur kemampuan dan kemajuan belajar yang telah kamu capai.

Misalnya, kamu ingin kuliah di jurusan A dan di Universitas X. Setelah mencari berbagai informasi, passing grade di jurusan A di Universitas X adalah sekitar 55%, tetapi ketika Try Out kamu baru bisa mencapai sekitar 45%. Melihat kondisi yang seperti ini, kamu harus sudah siaga satu. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas belajarmu atau menyiapkan pilihan jurusan alternatif. 

Siapkan juga program studi alternatif/cadangan yang masih terjangkau oleh kemampuanmu namun tetap sesuai dengan minat dan bakat yang kamu miliki. Jika hasil Try Out menujukkan kamu belum bisa masuk di jurusan A universitas X, bolehlah kamu pilih jurusan B di universitas X (beda jurusan tapi di universitas yang sama), ataupun jurusan A di universitas Z (jurusannya sama tetapi di universitas yang lain), sebagai pilihan alternatif atau pilihan kedua.

Strategi memilih jurusan berdasarkan passing grade:
·         Untuk pilihan pertama, kamu boleh memilih program studi yang passing gradenya 3% sampai dengan 8% diatas kemampuanmu.
·         Untuk pilihan kedua ataupun pilihan ketiga, pilihlah program studi yang passing gradenya 5% sampai dengan 10% dibawah kemampuanmu, namun tetap yang sesuai dengan minat dan bakat yang kamu miliki.

Selain melihat passing grade-nya, coba cari juga informasi mengenai berapa banyak peminat di jurusan yang sama dengan pilihanmu pada SNMPTN tahun sebelumnya. Semakin sedikit peminatnya, tentu akan semakin kecil persaingan yang akan kamu hadapi. Jika peminatnya banyak, tentu kamu harus berjuang lebih keras lagi. Tetapi banyaknya peminat di suatu jurusan pada SNMPTN tahun lalu, jangan terlalu menjadi perhatian yang serius. Karena belum tentu juga tahun ini jumlah tersebut akan meningkat, bisa juga jumlah peminat di jurusan tersebut akan berkurang di SNMPTN tahun ini.

Seberapa pun jumlah saingan yang akan kamu hadapi, entah itu 1000 orang atau 4 orang sekalipun, hadapi saja, jangan hiraukan orang lain. Yang terpenting adalah siapkan dirimu untuk menjadi no.1 dari 4 ataupun 1000 orang tersebut.  

3.     Pertimbangkan Akreditasi, prospeknya di masa yang akan datang dan sesuaikan dengan tujuan hidupmu

Hal yang yang perlu juga diperhatikan ketika memilih jurusan ataupun program studi yaitu mengenai akreditasi dan juga prospeknya di masa depan. Apakah baik untuk masa depanmu atau tidak. Pilih jurusan/program studi yang bisa menunjang masa depanmu dan sesuai dengan cita-citamu.

Tidak bisa dipungkiri, sebagian orang ingin melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada awalnya bertujuan untuk mencari pekerjaan atau menunjang karier. Dalam dunia kerja semakin tinggi tingkat pendidikan, tingkat jabatan atau posisi akan semakin tinggi, tentu gaji dan insentifnya juga akan semakin besar.

Akreditasi merupakan suatu pengakuan terhadap suatu lembaga pendidikan atau perguruan tinggi. Semakin baik proses pendidikan yang dilakukan oleh suatu lembaga pendidikan, maka tingkat akreditasinya pun akan semakin tinggi. Jika kita ikut dalam proses pendidikan di perguruan tinggi yang akreditasi tinggi, tentu hal itu juga akan berpengaruh terhadap semakin baiknya kualitas diri kita karena ikut dalam proses pendidikan di lembaga tersebut. 

4.     Konsultasikan dengan orang tua

Ketika sudah dekat dengan batas waktu pendaftaran SNMPTN, namun kita belum mampu untuk mengambil keputusan mengenai jurusan atau program studi apa yang akan kita ambil, berkomunikasilah dengan orang tua. Setiap orang tau pasti ingin yang terbaik untuk anaknya, dan orang tua sedikit-banyak juga mengetahui apa kelemahan dan kekurangan anaknya, kesukaan, minat dan bakat yang dimiliki oleh anaknya.

Komunikasi dengan orang tua bukan hanya saat kita belum mempu untuk memutuskan, ketika kita sudah mendapat pilihan jurusan atau program studi yang pas untuk kita dan sesuai dengan minat, bakat serta cita-cita kita depan, konsultasikan juga kepada orang tua. Mintalah pendapat mereka tentang apa yang akan kita pilih tersebut. Apakah pilihan tersebut baik atau tidak.
Terkadang pendapat anak dan orang tua bersebrangan. Orang tua ingin kita memilih jurusan kedokteran, tetapi diri kita ingin kuliah di jurusan ilmu politik, contohnya. Jika terjadi seperti ini, kita sebagai anak janganlah membantah mereka. Intensifkan komunikasi dengan mereka. Ambil hal positifnya. Mungkin belum tentu juga apa yang kita pilih itu benar dan baik untuk kita sebagai anaknya, sehingga orang tua ingin kita masuk di jurusan tersebut. Berkomunikasilah dengan baik dengan mereka. Pilih solusi yang terbaik untuk kita dan orang tua.
Dalam SNMPTN, kita bisa memilih dua program studi (untuk IPA atau IPS) atau tiga program studi (untuk IPC). Sertakan saja apa yang menjadi pilihan orang tua dan pilihan kita sendiri. Misalnya, pilihan pertama adalah pilihan dari orang tua, dan pilihan kedua adalah berdasarkan pilihan kita sendiri, atau sebaliknya. Setiap orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya, dan tiada orang tua yang ingin menjerumuskan anaknya ke jalan yang tidak baik. Believe it. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LOGIKA DULU ATAU LOGISTIK DULU?

Tak Melulu Salah Menitipkan Anak pada Orang Tua

SURAT CINTA UNTUK RASULULLAH SAW